Tutorial Pseudocode Algoritma Stack dalam Struktur Data

ISALLAB.COM – Halo teman-teman, di postingan kali ini saya akan membahas seputar tentang Tutorial Pseudocode Algoritma Stack dalam Struktur Data. Nah sebelum kita bahas algoritma pseudocodenya kita harus mengetahui apakah itu Pseudocode, kamu bisa baca artikel tentang pseudocode di sini :
BACA JUGA : Pengertian Pseudocode Bagi Pemula Yang Ingin Belajar Algoritma
Silahkan baca sampai bawah artikel ini agar kamu lebih paham 🙂
Stack (Tumpukan) pada Struktur Data adalah Sekumpulan data yang ditumpukkan menjadi suatu tumpukan keatas, dalam stack ini menambah data dengan InsertLast (Linked-List) atau disebut dengan PUSH dan menghapus data dengan DeleteLast (Linked-List) atau disebut dengan POP.
Pada stack menggunakan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama atau LIFO ( Last In First Out ) , kita sering menjumpai halnya stack di dunia nyata seperti kita menumpuk sebuah buku, maka buku yang paling diataslah yang bisa keluar deluan.
Beberapa hal yang akan saya bahas dalam tutorial Pseudocode Algoritma Queue dalam Struktur Data yaitu :
(klik link dibawah ini agar langsung ke artikel yang kamu inginkan)
- ADT atau Abstract Data Type
- Fungsi CreateStack( )
- Fungsi IsEmpty( )
- Fungsi IsFull( )
- Fungsi Push( )
- Fungsi Pop( )
Operasi-operasi Stack :
1. ADT ATAU ABSTRACT DATA TYPE ( Struktur Data )
Abstract Data Type (ADT) dapat didefinisikan sebagai model matematika dari objek data yang menyempurnakan tipe data dengan cara mengaitkannya dengan fungsi-fungsi yang beroprasi pada data yang bersangkutan. Merupakan hal yang sangat penting untuk mengenali bahwa operasi-operasi yang akan dimanipulasi data pada objek yang bersangkutan termuat dalam spesifikasi ADT.
Kamus
Const idxMax : integer = 5
Type stack : < info : array [0...idxMax-1] of integer
top : integer >
S : stack
2. CreateStack()
Adapun manfaat dari Fungsi Create Stack sendiri untuk menciptakan dan menginisialisasi Stack dengan cara membuat Top = -1
Procedure CreateStack( input/output S : stack )
Kamus
Algoritma
S.top ← -1
BACA JUGA : Tutorial Pseudocode Algoritma Queue dalam Struktur Data
3. IsEmpty()
Adapun manfaat dari Fungsi isEmpty Untuk memeriksa apakah stack (tumpukan) masih kosong atau sudah terisi.
Function isEmptyStack( S : stack ) → boolean
→ S.top = -1
4. PUSH()
Adapun manfaat dari Push( ) untuk memasukkan elemen ke stack, selalu menjadi elemen teratas stack (yang ditunjuk oleh top of stack). Tambah satu (increment) nilai top of stack lebih dahulu setiap kali ada penambahan elemen stack. Asalkan stack masih belum penuh, isikan data baru (push) ke stack berdasarkan indeks top of stack setelah diincrement sebelumnya.
Procedure PUSH(input/output S:Stack, input X:char )
{ IS. terdefinisi suatu stack S, dan suatu nilai X
FS. X menjadi elemen paling atas atau top dari stack. dan tampilkan ‘stack penuh’
apabila stack ternyata penuh }
Kamus
Algoritma
if S.top = nMax then
Output(‘stack penuh’)
else
S.top ← S.top + 1
S.info[s.top] ← X
{end if}
BACA JUGA : Tutorial Pseudocode Algoritma Queue dalam Struktur Data Alternative 2
5. POP()
Adapun manfaat dari Pop( ) untuk mengambil elemen teratas (data yang ditunjuk oleh top of stack) dari stack. Ambil dahulu nilai elemen teratas stack dengan mengakses top of stack, tampilkan nilai yang akan dipop, baru dilakukan decrement nilai top of stack sehingga jumlah elemen stack berkurang.
Procedure POP(input/output S:Stack, output X:char)
{IS. terdefinisi suatu stack S
FS. Elemen top dari stack di copy-kan ke X, dan nilai top di-update. dan tampilkan
‘stack kosong’ apabila stack kosong}
Kamus
Algoritma
if S.top = -1 then
Output(‘stack kosong’)
else
X ← S.info[S.top]
S.top ← S.top – 1
{end if}
Sampai disini tutorial Tutorial Pseudocode Algoritma Stack dalam Struktur Data , ikuti terus website ini untuk mendapatkan tutorial dan artikel menarik lainya. Semoga bermanfaat, jangan lupa berkomentar dan bagikan artikel ini jika menurut kamu berguna. 🙂
2 thoughts on “Tutorial Pseudocode Algoritma Stack dalam Struktur Data”