Pengenalan Bahasa Pemrograman Dart Untuk Pemula – Part 2

ISALLAB.COM – Halo teman-teman, di postingan sebelumya kita telah perkenalan dan tata cara installasi Dart jika kamu belum membacanya kamu bisa cek di :
BACA DISINI : Pengenalan Bahasa Pemrograman Dart Untuk Pemula – Part 1
Untuk tutorial kali ini saya akan membahas tentang tata cara atau sintaks pada Dart itu sendiri, mungkin bagi kalian yang sudah pernah belajar bahasa pemrograman lain seperti JavaScript, PHP, Java, Kotlin, dan yang lainnya, tutorial ini seharusnya tidak terlalu sulit ya, karena Dart ini mirip mirip seperti bahasa-bahasa lainnya yang sudah menggunakan OOP.
Dart adalah bahasa yang dioptimalkan untuk aplikasi yang cepat di platform apa pun, jadi Dart ini bisa membuat aplikasi pada semua platform seperti, Mobile (Android atau iOS), Backend (Web atau Server), dan Desktop (Mac atau Windows). Dart dikembangkan khusus untuk membuat UI atau antarmuka pengguna yang cantik.
Dengan menggunakan Dart, membangun aplikasi juga jadi lebih produktif karena dapat melakukan hot-reload untuk melihat hasilnya secara instan di aplikasi yang sedang berjalan tanpa harus menginstal ulang aplikasi tersebut.
Beberapa hal yang akan saya bahas dalam tutorial pengenalan Dart untuk pemula yaitu :
(klik link dibawah ini agar langsung ke artikel yang kamu inginkan)
- Variabel dan Tipe Data
- Input dan Output
- Operator atau Aritmatika
- Percabangan atau Decison Making
- Perulangan atau Loops
- Fungsi atau Functions
- Parameter Opsional
- Lamda Function atau Fungsi Lamda
- Try Catch
- Classes atau Kelas
- Constructors atau Konstruktor
Nah pastikan teman-teman mengikuti pembahasan dan membacanya dari awal sampai akhir ya 🙂
Berikut beberapa konsep dasar yang harus kamu ingat dan ketahui ketika belajar Bahasa Pemrograman Dart yaitu,
- Segala sesuatu yang dapat kamu tempatkan dalam variabel adalah objek, dan setiap objek adalah turunan dari kelas. Bahkan angka, fungsi, dan null adalah objek. Semua objek mewarisi dari kelas Object.
- Penulisan tipe data pada Dart bersifat opsional. Ketika kamu ingin menuliskan nilai yang tidak mempunyai tipe, gunakanlah tipe dinamik yaitu var.
- Dart juga mendukung tipe generik, seperti List<int> (daftar bilangan bulat) atau List<dynamic> (daftar objek dari jenis apa pun). Juga fungsi tingkat atas (seperti main()), serta fungsi yang terikat pada kelas atau objek. Kamu juga dapat membuat fungsi di dalam fungsi. Juga variabel tingkat atas, seperti variabel yang terikat pada kelas atau objek (termasuk variabel statis dan instansi). Variabel kadang dikenal sebagai fields atau properties.
- Tidak seperti Java, Dart tidak memiliki kata kunci public, protected, dan private. Jika variabel dimulai dengan garis bawah atau underscore (_), maka aksesnya bersifat private.
- Tools pada Dart dapat melaporkan dua jenis informasi masalah: yaitu peringatan (warning) dan kesalahan (error).
- Peringatan atau Warning hanya indikasi bahwa kode Anda mungkin tidak berfungsi, tetapi aplikasi masih dapat dieksekusi.
- Kesalahan atau Error dapat muncul ketika kompilasi maupun pada runtime. Kesalahan pada saat kompilasi akan membuat aplikasi tidak dapat dijalankan sama sekali. Namun kesalahan pada runtime akan menyebabkan force close pada aplikasi saat dijalankan.
1. VARIABEL DAN TIPE DATA
Beberapa tipe data yang bisa digunakan pada Dart yaitu,
- Integer dengan key int yang bernilai bulatan
- Double dengan key double yang bernilai desimal.
- Strings dengan key String yang bernilai teks.
- Booleans dengan key bool yang bernilai benar atau salah.
- Lists dengan key List
- Maps dengan key map yang bernilai array.
Nah berikut contoh penggunaan tipe data, variabel dan nilainya :
var judul = ‘Flutter Basic! By Faisal Ridwan’;
int harga = 1000;
double berat = 5.25;
String nama = ‘ISALLAB.COM!’;
bool yakin = true;
List<String> angka = [‘Satu’, ‘Dua’, ‘Tiga’];
Map pengguna = {‘username’ : ‘user’, ‘password’ : ‘pass’’};
Untuk var ini adalah tipe data yang dinamik, artinya dapat menampung nilai apa pun, jadi misal kamu tidak yakin nilai A itu String atau Integer kamu bisa gunakan var.
Namun jika menggunakan tipe data dinamik ini akan lebih memakan memori dan rentan error karena nilai tidak spesifik.
2. INPUT DAN OUTPUT
Untukpenggunaan input output dalam Dart perintah stdin dan stdout ini bisa digunakan untuk menjalankan skrip Dart tersebut di dalam Terminal atau Command Prompt.
- Pertama import dahulu dart:io.
- Kemudian gunakan stdout untuk menampilkan pertanyaan atau semacamnya. Ini sama seperti fungsi print pada biasanya.
- Lalu, stdin untuk membaca inputan yang kita masukan nantinya.
Contohnya :
import ‘dart:io’;
void main() {
stdout.write(‘Nama Lengkap: ’);
var nama = stdin.readLineSync();
print(‘Selamat Datang $nama’);
}
3. OPERATOR DAN ARITMATIKA
Seperti operator pada umumnya di dalam Dart terdapat juga penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, dan sisa bagi atau modulo. Ada juga untuk ternary, penugasan, perbandingan, bitwise, dan logika.
Berikut adalah contoh penggunaan untuk aritmetika, seperti di sini ada untuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
penjumlahan() {
int a = 1, b = 2;
int total = a + b;
print(‘$a + $b = $total’);
}
pengurangan() {
int a = 1, b = 2;
int total = a - b;
print(‘$a - $b = $total’);
}
perkalian() {
int a = 1, b = 2;
int total = a * b;
print(‘$a * $b = $total’);
}
pembagian() {
int a = 1, b = 2;
int total = a ~/ b;
print(‘$a ~/ $b = $total’);
}
4. PERCABANGAN ATAU DECISION MAKING
Percabangan atau decision making, digunakan ketika pengambilan keputusan seperti, jika nilai A lebih besar dari B maka jalankan perintah 1 atau sebaliknya.
Nah di Dart sendiri ada beberapa Decision Making yang bisa kamu gunakan yaitu IF, IF ELSE, ELSE IF dan SWITCH CASE. Yuk kita lihat seperti dibawah ini :
IF
IF pertama akan melakukan pengecekan, jika nilainya benar maka akan melakukan perintah. Seperti contoh di sini terdapat pertanyaan “10 + 5 = ”, kemudian kita masukan jawabannya ke dalam variabel hasil, lalu disini jika nilai hasil sama dengan 15 maka cetak “Jawaban Anda Benar!”.
Contohnya :
import ‘dart:io’;
void main() {
stdout.write(‘10 + 5 = ’);
int hasil = int.parse(stdin.readLineSync());
if (hasil == 15) {
print(‘Jawaban Kamu Benar!’);
}
}
IF ELSE
IF ELSE sama seperti if, namun di sini ada else yang berfungsi ketika nilai if salah makan jalankan perintah yang ada pada else. Contohnya sama seperti yang tadi, namun jika nilai hasil bukan 15 maka cetak “Jawaban Anda Salah!”.
Contohnya :
import ‘dart:io’;
void main() {
stdout.write(‘10 + 5 = ’);
int hasil = int.parse(stdin.readLineSync());
if (hasil == 15) {
print(‘Jawaban Kamu Benar!’);
} else {
print(‘Jawaban Kamu Salah!’);
}
}
ELSE IF
Ini sama juga seperti if dan else, hanya saja else if lebih bertingkat dalam percobaan pengambilan keputusannya. Seperti disini contohnya jika nilai poin lebih besar atau sama dengan 80 maka buat nilai grade A, namun jika nilai poin bukan lebih besar atau sama dengan 80 dan nilai poin lebih besar atau sama dengan 60 maka buat nilai grade B, begitu seterusnya hingga jika nilai poin bukan dari yang ada di atas maka nilai grade menjadi D.
Contohnya :
import ‘dart:io’;
void main() {
stdout.write(‘Nilai Anda: ’);
int nilai = int.parse(stdin.readLineSync());
String grade;
if (nilai >= 80) {
grade = ‘A’;
} else if (nilai >= 60) {
grade = ‘B’;
} else if (nilai >= 40) {
grade = ‘C’;
} else {
grade = ‘D’;
}
print(‘Kamu ada di tingkat $grade’);
}
SWITCH CASE
Ini mirip dengan if else hanya saja untuk switch case ini menggunakan sistem paralel, jika tadi if else menggunakan sistem seri atau pengecekan satu persatu berurutan mulai dari paling atas, kalau di switch case ini dia langsung secara paralel.
Seperti di sini terdapat contoh, cek nilai x, jika nilainya sama dengan y kecil atau y besar maka cetak “Lanjutkan…”, jika nilai sama dengan n kecil atau n besar maka cetak “Batalkan…”, dan seharusnya setelah break case N ini terdapat satu lagi yaitu default yang berfungsi jika nilai tidak terdapat dalam case yang ada maka jalankan perintah yang ada pada default tersebut.
Contohnya :
import ‘dart:io’;
void main() {
stdout.write(‘Apakah Anda yakin ingin keluar? (Y/n) : ’);
String jawab = stdin.readLineSync();
switch (jawab) {
case ‘Y’:
case ‘y’:
print (‘Yah… Anda keluar...’);
break;
case ‘N’:
case ‘n’:
print (‘Mari kita lanjutkan...’);
break;
default:
print (‘Jawaban hanya boleh Y atau N’);
}
}
Sampai disini tutorial Pengenalan Bahasa Pemrograman Dart Untuk Pemula – Part 2, untuk penjelasan selanjutnya kamu bisa buka di link berikut ini Pengenalan Bahasa Pemrograman Dart Untuk Pemula – Part 3, ikuti terus website ini untuk mendapatkan tutorial dan artikel menarik lainya. Semoga bermanfaat, jangan lupa berkomentar dan bagikan artikel ini jika menurut kamu berguna. 🙂
2 thoughts on “Pengenalan Bahasa Pemrograman Dart Untuk Pemula – Part 2”